Buku The Book of Overthinking: Benarkah Berpikir Berlebihan Memiliki Dampak Pada Fisik?
BOOK - Overthinking atau berpikir berlebihan menjadi sesuatu hal yang banyak dibicarakan di awal abad ke-21 ini. Orang-orang di era ini memberikan perhatian lebih pada isu-isu kesehatan mental. Maka, tidak heran jika saat ini terdapat banyak buku yang membahas mengenai berbagai macam persoalan kesehatan mental. Seperti The Book of Overthinking, buku ini hadir menjadi satu di antara banyaknya buku yang berusaha menjawab persoalan kesehatan tersebut.
Book Information
Judul:
The Book of Overthinking
Penulis: Gwendoline Smith
Penerbit: Shira Media
Tahun Terbit: 2021
Halaman: 248
How’s Our Mind Connected to Our Body
Ada sebuah peribahasa, jika satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit. Secara tersirat, mungkin peribahasa ini memiliki pesan mengenai hubungan antar manusia. Namun, saya ingin membacanya dengan makna tersurat. Melalui peribahasa tersebut, saya menyadari bahwa anggota tubuh manusia saling terhubung.
Memang begitu, tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang membentuk kesempurnaan. Satu anggota membantu anggota lainnya. Saling mendukung, bergantung, juga bekerja sama. Begitu pula dengan bagian fisik dan nonfisik badan kita: pikiran dan tubuh.
Setelah membaca buku The Book of Overthinking, saya menemukan insight baru bahwa ternyata pikiran dan fisik kita saling terhubung.
Fenomena overthinking (selanjutnya ovt) yang sudah menjadi topik hangat di abad ke-21 ini ternyata tidak hanya berdampak pada sisi psikologis penderitanya saja, namun juga bisa menjalar pada kondisi fisik.
Contoh sederhananya seperti saat kita akan berbicara di depan orang banyak, pikiran kita mulai kacau membayangkan hal buruk yang mungkin terjadi nanti (dan tentu itu belum tentu terjadi).
Saat seperti itu, dengan sendirinya jantung kita akan berdetak lebih kencang atau mungkin tangan kita akan mulai berkeringat.
Itu hanya contoh sederhana. Ternyata, ovt yang berkepanjangan bisa sangat berbahaya bagi kondisi fisik tubuh kita.
Lebih jauh, overthinking juga bisa memicu penyakit fisik lain seperti masalah usus, luka lambung, gangguan tidur, dan sebagainya.
What’s Interesting About This Book?
Buku The Book of Overthinking tidak hanya membahas mengenai apa itu ovt dan bagaimana cara menghentikannya. Pembahasannya lebih mendalam dan bahkan buku ini seperti terapi. Ya, "terapi."
Ini menarik karena penulis Gwendoline Smith seolah-olah sedang menerapi pembaca. Pada bab-bab awal, penulis mengupas mengenai overthinking secara terminologi. Penulis juga membahasnya dari sisi sains.
Kemudian, penulis akan memberi tahu mengenai bagaimana berpikir yang berlebihan itu berdampak pada hidup kita, baik secara mental maupun fisik.
Setelah mengetahui definisi, dampak, serta bagaimana cara menghindari ovt, penulis mengajak pembaca untuk mengimplementasikan apa yang telah dipelajari.
Penulis buku The Book of Overthinking ini merupakan seorang psikolog, yang mana dengan latar belakang keilmuannya tersebut, isi buku akan lebih terpercaya karena ditulis oleh ahlinya.
Terdapat bagian khusus yang bisa pembaca gunakan untuk melakukan terapi mandiri. Terapi itu dilakukan dengan menguraikan kekhawatiran yang dirasakan.
Bagi saya, teknik itu cukup membantu untuk memisahkan mana pikiran yang rasional, serta mana yang irasional. Jika yang kita pikirkan adalah sesuatu yang bukan fakta, maka kita bisa berusaha mengabaikannya.
Namun, meski terdapat terapi sederhana di buku ini, bukan berarti kita akan terlepas dari perilaku ovt hanya dengan membaca saja. Bacaan yang kita baca adalah stimulus dan perubahan yang sesungguhnya itu tergantung pada diri kita sendiri.
Dan iya, jika kondisi overthinking atau kesehatan mental menjadi lebih buruk, tentu akan sangat bijak jika menghubungi psikolog atau psikiater secara langsung.
Watch Out with The Mind Viruses!
Overthinking terjadi karena pikiran kita sendiri. Saat sesuatu terjadi, kita akan langsung menafsirkan kejadian tersebut. Tafsiran itulah yang kadang menjadi akar masalah.
Sebagai contoh: Temanmu tiba-tiba menutup teleponnya saat sedang berbicara denganmu. Itu adalah fakta atau kejadiannya. Karena hal itu, kamu mulai berspekulasi bahwa dia mungkin telah membencimu, atau mungkin kamu telah salah bicara, atau ‘mungkin’ ‘mungkin’ ‘mungkin’ yang lainnya, dan itulah interpretasi.
Berbagai spekulasi negatif ini disebabkan oleh sesuatu yang disebut virus pikiran, begitu penulis Gwendoline menyebutnya.
Virus pikiran ini bekerja menafsirkan suatu kejadian menjadi pikiran yang penuh kekhawatiran. Beberapa contoh virus pikiran adalah seperti “meramal”, “membaca pikiran orang lain”, “penalaran emosinal”, “pelabelan”, “personifikasi”, dan masih banyak lagi.
Seperti ini contohnya: Kamu melakukan wawancara kerja hari ini. Setelah selesai, tiba-tiba kamu menjadi gugup dan berpikir, “Ah, sepertinya HRD tidak menyukai jawabanku tadi.”
Pikiran ini muncul karena virus “membaca pikiran orang lain”. Pikiran ini adalah sesuatu yang irasional. Sebab, kita tidak bisa membaca pikiran orang lain, begitu pula dengan mereka.
Contoh lain: Temanmu menolak ajakan makan malam bersamamu. Tiba-tiba kamu khawatir dan berkata, “Dia menolak pasti karena aku bukan orang yang menyenangkan”.
Ini adalah ulah virus “personifikasi”. Personifikasi bisa diartikan juga sebagai keyakinan bahwa kita adalah penyebab terjadinya berbagai peristiwa eksternal.
Virus pikiran ini menjadi sesuatu yang harus kita perhatikan. Karena dengan mengenalinya, kita bisa berusaha untuk tetap bepikir secara bijak.
Baiklah, itulah sedikit contoh yang bisa saya pahami dari buku The Book of Overthinking. Tentunya masih banyak insight lain yang tidak mampu saya tuliskan satu per satu.
Saya adalah seorang overthinker dan buku The Book of Overthinking ini menjadi salah satu buku yang membantu saya mengurangi kecemasan yang berlebihan tersebut.
Terakhir, penulis dalam buku ini bilang bahwa tidak ada gunanya memberi tahu orang yang khawatir untuk berhenti merasa khawtir. Jika begitu, bagaimana caranya untuk tidak khawatir? Saya kira pembaca akan menemukan jawabannya di buku ini.
This is HiBoo, Ciao!***
Komentar
Posting Komentar