Mengenal Putri-Putri Rasulullah: Para Wanita Tangguh Kesayangan Nabi
HISTORY – Pernikahan Rasulullah Saw. dengan Khadijah ra. diwarnai dengan kehadiran putra-putri yang menawan. Meski para putra rasul wafat ketika kecil, putri-putri Rasulullah tetap tumbuh menjadi penghangat keluarga.
Rasulullah saw. memiliki empat putri yang anggun nan cantik. Para srikandi itu adalah Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah.
Menjadi putri dari manusia terbaik bukan berarti hidup dengan nyaman tanpa cobaan. Meski senantiasa dilingkupi kasih sayang dan kebaikan, mereka tetap dikenalkan pada kerja keras.
Setiap manusia itu diuji, setiap keluarga pasti diuji, keluarga rasul pun tak luput dari ujian itu.
Terlebih, kematian sang ibunda ketika si bungsu masih kecil tentu memberi bekas kepada semua. Tidak hanya bagi rasul, tapi juga keempat putrinya.
Putri-putri rasulullah memiliki ciri khas dan kisah yang berbeda. Setiap kisah tentu memberi banyak hikmah juga pelajaran bagi kita para pelintas sejarah.
![]() |
Ilustrasi putri-putri Rasulullah (sumber: pexels.com) |
Zainab binti Muhammad: Putri Sulung
Zainab binti Muhammad merupakan anak perempuan pertama dan anak kedua dari Rasulullah saw. dengan Khadijah ra. Ia lahir 10 tahun sebelum kenabian.
Sebagai anak pertama, Zainab memiliki sifat yang dewasa. Ia senantiasa membantu pekerjaan rumah sang ibunda, juga menjadi mentor yang baik bagi para adiknya.
Pernikahannya berlangsung dengan seorang pemuda Quraisy yang bernama Abu al-Ash. Sosok laki-laki itu merupakan seorang pebisnis dan seseorang yang terpandang di kabilahnya.
Abu al-Ash terkenal sangat menyayangi istrinya. Dalam biduk rumah tangga tersebut, mereka dikaruniai dua orang putra, Ali dan Umama. Namun, Ali wafat ketika masih kecil.
Badai dalam rumah tangga mereka tangga berkaitan dengan akidah. Zainab yang memeluk Islam tidak bisa membawa suaminya menuju agama yang lurus. Bukan tidak berusaha, namun hidayah hanya menjadi kuasa Allah.
Meski saling mencintai, meski sang suami senantiasa berbuat baik kepada istri, pada akhirnya tembok itu harus memisahkan mereka.
Setelah bercerai dan hijrah ke Madinah, Zainab memutuskan untuk tidak melabuhkan hati kepada seseorang yang lain dan menjadi janda selama 6 tahun.
Abu al-Ash di Mekah tak jauh berbeda. Hidup seorang diri dan berfokus pada bisnis, meski keluarga memaksanya untuk menikah kembali.
Sekali lagi, hidayah hanya Allah yang bisa memberi. Setelah melewati banyak kejadian, Abu ak-Ash akhirnya mengikrarkan sumpah setia kepada Rasulullah saw. Ia bersyahadat, bahkan di depan para pemuka Quraisy.
Setelah masuk Islam, Abu al-Ash kembali kepada Zainab dan menikah kembali.
Zainab wafat 8 tahun setelah hijrah. Tak lama kemudian, Abu al-Ash juga menghembuskan nafas terakhir menyusul sang istri.
Ruqayyah binti Muhammad: Putri Kedua
Ruqayyah binti Muhammad lahir 7 tahun sebelum kenabian. Ia menikah dengan putra Abu Jahal, Utbah bin Abu Lahab.
Tak lama setelah turun Q.S. al-Lahab, Abu Lahab memerintahkan anaknya untuk menceraikan Ruqayyah.
Utban bin Abu Lahab pun menceraikan Ruqayyah tanpa alasan yang jelas.
Meski sempat memiliki suami putra dari seorang yang sangat memusuhi rasul, Allah kemudian memberikan pengganti terbaik, seseorang yang dikatakan penampilannya menyerupai rasul, Usman bin Affan.
Ruqayyah memiliki seorang buah hati bernama Abdullah. Namun, ia wafat ketika masih kecil,
Rekam jejak sejarahnya mengatakan bahwa Ruqayyah ikut dalam rombongan hijrah ke negeri Habasyah, yang pertama (5 H) juga yang kedua (7 H/9 H).
Ruqayyah wafat dua tahun setelah hijrah ke Madinah, tepatnya ketika perang Badar sedang berlangsung. Ketika sakit, Usman bin Affan dengan setia menemani istrinya sehingga ia absen dalam perang perdana umat Islam tersebut.
Ummu Kultsum binti Muhammad: Putri Ketiga
Ummu Kultsum binti Muhammad merupakan sosok yang dewasa dan bertanggung jawab. Ia juga kakak yang baik untuk adiknya, Fatimah.
Dr. Haifaa Younis mengatakan bahwa Ummu Kultsum adalah sosok yang paling merasakan sakit dan luka ketika kematian sang ibunda. Mungkin ini didasarkan pada alasan bahwa ketika sakit, ia lah yang merawat sang ibunda.
Ummu Kultsum juga menjadi putri dewasa yang menemani Rasulullah saw. setelah kematian Khadijah ra. Ia berhasil mengurus urusan rumah tangga dengan baik.
Ketika itu, Zainab telah menikah dan Ruqayyah sedang berada di Habasyah, sehingga dia lah yang menjadi putri tertua.
Ummu Kultsum menikah dengan anak Abu Lahab, Utaibah bin Abu Lahab. Sebagaimana sang kakak, ia juga diceraikan tanpa alasan yang jelas.
Putri ketiga Rasulullah saw. ini hijrah ke Madinah bersama Fatimah, Ali, dan ibu sambung, Saudah.
Setelah kematian sang kakak, Ruqayyah, Ummu Kultsum menikah dengan Usman bin Affan. Karena hal ini, Usman dijuluki dzunnurain (yang memiliki dua cahaya).
Kisah rumah tangganya tidak diwarnai dengan kehadiran buah hati. Ia kemudian wafat pada umur 28 tahun, sembilan tahun setelah hijrah.
Fatimah binti Muhammad: Putri Bungsu
Fatimah binti Muhammad atau yang lebih dikenal Fatimah az-Zahra adalah putri bungsu Rasulullah saw. Ia lahir 4 tahun sebelumks kenabian.
Setelah Rasulullah saw. berdakwah secara terang-terangan, beliau saw. senantiasa menjadi sasaran kekerasan masyarakat kafir Mekah.
Melihat kejadian itu, Fatimah sering menangis atas penderitaan yang dialami sang ayah.
Fatimah az-Zahra dikenal sebagai sosok yang sangat dicintai rasul. Dicetitakan bahwa setiap pulang dari medan perang, rasul akan mengunjunginya terlebih dahulu sebelum istri-istrinya.
Aisyah ra. mengatakan bahwa memiliki kemiripan yang sangat dekat dengan rasul, terutama dalam cara berbicara.
Ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan dikaruniai empat orang anak yaitu Hasan, Husein, Ummu Kultsum, dan Zainab.
Kisah hidup Fatimah pernuh dengan liku. Keluarga kecilnya memiliki keadaan ekonomi yang kurang baik.
Meski banyak diuji, Fatimah adalah sosok luar biasa yang termasuk kedalam wanita terbaik ahli surga. Bersanding dengan sang ibunda Khadijah binti Khuwailid, Maryam binti Imran, dan Asiyah istri Fir’aun.
Itulah sekilah tentang putri-putri Rasulullah. Tulisan di atas hanya sekedar selayang pandang. Kisah hidup para putri nabi tentu masih harus diselami lebih dalam lagi.
This is HiBoo, Ciao!***
Komentar
Posting Komentar