Buku The Little Prince: Cerita Anak yang Sarat Akan Nilai-Nilai Kehidupan Orang Dewasa


BOOK – The Little Prince bukan sekadar dongeng anak-anak, melainkan karya penuh simbol yang menyentuh lapisan terdalam pengalaman manusia. Melalui kisah pertemuan seorang pilot dengan pangeran kecil dari bintang lain, Antoine de Saint-Exupéry menyampaikan refleksi filosofis tentang cinta, persahabatan, kesepian, hingga makna kehilangan. Dengan bahasa sederhana namun puitis, buku ini mengajak pembaca dewasa untuk kembali memandang dunia dengan mata seorang anak—jujur, polos, dan penuh rasa ingin tahu.

Book Information

Judul: The Little Prince (Le Petit Prince/Pangeran Cilik)
Penulis: Antoine de Saint-Exupéry
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2020
Halaman: 118

Children Book for Adults

Buku tipis yang sarat akan makna kehidupan. Buku The Little Prince berhasil menjadi topik hangat di banyak negara di dunia. Tulisannya memang sederhana, bahkan sekilas seperti cerita anak-anak. Namun, jika kita menyelam lebih dalam, tanpa disadari kita akan tenggelam pada kata demi kata yang ada.

Di awal, penulisnya bilang bahwa buku ini memang tidak ditujukan untuk anak-anak. Antoine de Saint-Exupery menyampaikan, “kepada anak-anak aku mohon maaf, karena mempersembahkan buku ini kepada orang dewasa.”

Agaknya penulis ingin memberi penegasan di awal: ‘walau bukunya seperti buku anak-anak, ini sebenarnya untuk orang dewasa’.

Tapi memang benar, jika kita hanya ‘membaca’ buku ini, kita akan mendapati bahwa buku ini tidak lebih dari buku yang berisi tentang kisah Si Pangeran Cilik dan petualangannya. Sangat sederhana.

Namun, akan berbeda jika kita tidak hanya membaca, tetapi juga ‘merenungi’ buku ini. Kemudian, kita akan menyadari bahwa buku ini sedang berbicara kepada kita, orang dewasa.

sumber: koleksi pribadi

Should I Tell About My Favorite Part of This Book?Saat membaca suatu buku, jarang dari kita yang akan mengingat keseluruhan dari isi buku tersebut. Biasanya, kita hanya akan mengingat bagian tertentu saja. Itu bisa bagian yang memberikan bekas di hati kita, bagian yang menyentuh hati, atau bagian yang ada kaitannya dengan perasaan atau kondisi yang pernah kita alami.

Secara garis besar, buku The Little Prince menceritakan tentang orang dewasa yang bertemu Pangeran Cilik dari planet lain. Pada pertemuannya itu, Si Pangeran Cilik bercerita mengenai planetnya dan tempat-tempat yang pernah dia kunjungi. Tentu dengan segala penasaran dan keanehan yang dia rasakan selayaknya anak-anak.

Si Pangeran Cilik bercerita tentang pertemuannya dengan seorang raja, orang sombong, pemabuk, pengusaha, penyulut lentera, ahli bumi, dan berakhir dengan pertemuannya di bumi Si ‘Aku’ dan beberapa orang lain, -jangan lupakan si rubah tentunya.

Cerita pada setiap babnya itu menarik, karena mengundang perenungan bagi saya. Namun, dari 27 chapters dalam buku ini, beberapa menjadi favorit saya.

Pertama, cerita ketika Si Pangeran Cilik bertemu dengan seorang penguasa di suatu planet. Cerita pada chapter ini seolah memberikan kita gambaran mengenai dunia yang dilihat dari kacamata seorang penguasa. (Ya.. mungkin tidak semua penguasa seperti itu. Tapi, bisa jadi iya, atau mungkin hanya kebanyakan, atau sebagian)

Chapter lain, menceritakan pertemuan Si Pangeran Cilik dengan seekor rubah. Pertemuan mereka tersebut membahas mengenai apa itu ‘jinak’. Saya kira, makna tersirat dari kisah ini adalah mengenai suatu hubungan. Tapi, tentu makna bisa jadi berbeda, tergantung kepala orang yang membacanya.

Saya akan menyebutkan bagian favorit saya yang lain dari buku ini. Mungkin sedikit aneh, karena bagian favorit saya ini justru tidak ada hubungannya tentang cerita Pangeran Cilik atau tokoh Si ‘Aku’.

Saya justru menyukai bagian ‘Tentang Pengarang’. Sebenarnya saya hanya iseng saja saat membaca bagian ini. Tapi ternyata, membaca sekilas tentang pengarang dari buku ini dapat memberikan pemahaman yang lebih bagi saya.

Akhirnya saya mengerti, dalamnya makna dari setiap cerita di buku ini mungkin berangkat dari pengalaman yang pernah dialami penulisnya.

Untuk itu, tolong jangan lupa untuk membaca sekilas tentang pengarang saat kalian selesai membaca buku The Little Prince, ya!

“Yang membuat gurun pasir lebih indah, ialah karena ia menyembunyikan suatu sumur entah di mana. Baik rumah, bintang-bintang, atau padang pasir, yang membuatnya indah tidak nampak di mata”

The Little Prince


This is HiBoo, Ciao!***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Beberapa Kutipan dari Buku The Book of Overthinking: Cemas Itu Takhayul!

Buku The Book of Overthinking: Benarkah Berpikir Berlebihan Memiliki Dampak Pada Fisik?

Quotes Dalam Buku Sang Alkemis Karya Paulo Coelho, Banyak Nasihat Tentang Mengejar Mimpi!

Sir Walter Raleigh: Dari Kesayangan Ratu Hingga Berakhir di Meja Eksekusi

99 Cahaya di Langit Eropa: Selalu Ada Rahasia Dibalik Pertemuan dengan Sebuah Buku