Refleksi Konflik Israel-Palestina: Seberapa Penting Sejarah dalam Kehidupan?



HISTORY – Konflik Israel-Palestina selalu menjadi isu yang selalu mengundang perhatian dunia. Konflik dewasa ini ternyata memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Jika berbicara mengenai konflik perang antara Israel dan Palestina, kita harus melihat jauh ke belakang tentang kapan dan bagaimana semua ini dimulai.

Tulisan ini tidak akan mengulas secara panjang mengenai sejarah konflik dari awal sampai sekarang. Namun saya akan berfokus pada hubungan antara peran sejarah dengan konflik Israel-Palestina.

Sejarah merupakan disiplin ilmu yang seringkali dianggap kurang penting. Pasalnya, sejarah selalu berisi mengenai rangkaian peristiwa masa lalu yang kemudian disamakan seperti cerita.

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, apa manfaat belajar peristiwa yang sudah lalu untuk kehidupan?

Namun, meski demikian, para ahli sejarah dan juga tokoh lainnya selalu menyampaikan pentingnya belajar sejarah.

Berikut beberapa tokoh yang berbicara mengenai pentingnya belajar sejarah:

“Generasi yang mengabaikan sejarah tidak memiliki masa lalu dan masa depan,” Robert Heinlein

“Tidak ada disiplin ilmu lain yang memiliki pintu gerbang yang begitu terbuka lebar bagi masyarakat umum seperti sejarah,” Johan Huizinga.

“Sejarah bukanlah masa lalu, melainkan peta masa lalu, yang digambarkan dari sudut pandang tertentu, agar berguna bagi pelancong modern,” Henry Glassie

Konflik Israel-Palestina (source: pexels.com/Xach Hill)

Terdapat juga semboyan yang terkenal dari Bapak Proklamator Indonesia mengenai pentingnya sejarah, Jasmerah: jangan pernah lupakan sejarah!

Selama saya belajar ilmu sejarah, saya seringkali mendapat teori mengenai hal tersebut. Saya pun mengetahui bahwa sejarah itu penting. Namun, hanya sebatas itu.

Akhir-akhir ini, peristiwa konflik Israel-Palestina menyadarkan saya bahwa sejarah bisa sangat berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.

Israel dengan keukeuh ingin mendirikan negara di atas tanah Palestina bukan tanpa alasan. Mereka selalu meyakini bahwa di sanalah mereka harus berdiri.

Mereka selalu berasumsi bahwa pada zaman dahulu, di tanah Palestina itulah kerajaan Israel pernah berdiri. Maka dari itu, mereka ingin mendirikan kejayaan sebagaimana masa lalu.

Mereka paham betul bahwa mereka memiliki ikatan sejarah dengan tanah Palestina.

Jika Israel hanya berniat ingin mendirikan negara, mereka bisa saja menerima tawaran Inggris di masa lalu untuk membuat negara di daerah Afrika.

Namun, Israel menolak dan selalu yakin bahwa mereka harus pergi ke tanah Palestina.

Di sini saya menjadi sadar bahwa sejarah memiliki peranan penting dalam kehidupan.

Terlepas dari itu, tindakan Israel merebut hak orang lain di tanah Palestina memang tidak bisa dibenarkan apalagi dengan alasan kedekatan sejarah.

Israel telah melakukan banyak kejahatan terhadap orang-orang Palestina seolah mereka sedang melakukan reka-ulang adegan Holocaust di masa lalu.

Meski demikian, hal yang ingin saya garis bawahi dalam tulisan ini adalah bahwa konflik Israel-Palestina ini telah mengingatkan kita bahwa ilmu sejarah memiliki peran yang perlu diperhitungkan dalam kehidupan.

Kemudian, saya akan mengatakan: jika sejarah tidak penting, maka Israel tidak akan ada di Palestina sekarang. 

 

This is HiBoo, Ciao!***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Beberapa Kutipan dari Buku The Book of Overthinking: Cemas Itu Takhayul!

Buku The Book of Overthinking: Benarkah Berpikir Berlebihan Memiliki Dampak Pada Fisik?

Quotes Dalam Buku Sang Alkemis Karya Paulo Coelho, Banyak Nasihat Tentang Mengejar Mimpi!

Sir Walter Raleigh: Dari Kesayangan Ratu Hingga Berakhir di Meja Eksekusi

99 Cahaya di Langit Eropa: Selalu Ada Rahasia Dibalik Pertemuan dengan Sebuah Buku