A Brief History: Palestina Dalam Lintas Sejarah

HISTORY – Palestina merupakan negara yang terletak di benua Asia, tepatnya Asia bagian Barat. Secara etnolinguistik, Palestina digolongkan sebagai negara yang termasuk ke dalam kelompok negara Arab.

Belakangan ini, Palestina banyak mendapat perhatian dari masyarakat dunia. Konflik wilayah antara Palestina dan Israel menjadi isu yang tidak pernah absen dibahas pada masa modern ini. Di tengah euforia kemerdekaan yang telah dirasakan oleh hampir seluruh negara dunia, Palestina masih harus berjuang membela hak atas tanah airnya.

Palestina memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dipisahkan dari tiga agama Ibrahim, yaitu Islam, Yahudi, dan Nasrani. Pada perjalanannya, ketiga agama Ibrahim tersebut pernah berkuasa silih berganti di tanah ini.

 

Palestina dalam lintas sejarah (sumber: pexels.com)

Palestina pada Masa sebelum Masehi

Palestina merupakan daerah yang dikenal juga dengan nama tanah para nabi. Beribu-ribu tahun sebelum Masehi, para nabi pernah tinggal dan berkuasa di tanah ini. Para nabi tersebut diantaranya adalah Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Isa, dan lain-lain.

Salah satu nabi yang hidup di Palestina adalah Nabi Yakub ‘alaihissalam. Nabi Yakub as dikenal juga sebagai Israil, sehingga anak keturunan Nabi Yakub as disebut dengan bani Israil (Yahudi). Dalam sejarah, bani Israil pernah mendirikan kerajaan di Palestina.

Tahun 1000 - 900an Sebelum Masehi (SM), Nabi Daud as pernah menjadi penguasa Kerajaan Israil di tanah Palestina. Setelah Nabi Daud as, Kerajaan Israil dipimpin oleh putranya, yaitu Nabi Sulaiman as.

Pada masa Nabi Sulaiman as, kerajaan ini mengalami puncak kejayaan. Namun setelah itu, kerajaan terpecah menjadi dua. Di sebelah utara terdapat Kerajaan Israil dengan ibukota Samaria, sedangkan di selatan terdapat Kerajaan Yehuza dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Sekitar tahun 800 – 600 SM, kedua kerajaan ini diserang oleh Kerajaan Asyiria dan Kerajaan Babilonia. Karena hal itu, bani Israil akhirnya terusir dari tanah Palestina.

Selanjutnya, Palestina dikuasai oleh Persia kemudian oleh Romawi (Nasrani) tepatnya sekitar tahun 300 – 190 SM. Romawi menguasai Palestina sampai abad ke-7 Masehi (M).

Palestina pada Masa Klasik

Tahun 638 M, Umar bin Khattab, khalifah kedua umat Islam, berhasil menaklukan Palestina. Setelah itu, Palestina berada di bawah kekuasaan Islam.

Setelah itu, pada tahun 1099 M, Palestina berhasil diduduki oleh tentara Salib sehingga Palestina kembali berada di bawah naungan agama Nasrani. Namun, sekitar tahun 1187 M, Palestina berhasil dikuasai lagi oleh Islam di bawah komando Shalahuddin al-Ayyubi, pemimpin Dinasti Ayyubiyah.

Setelah pembebasan yang dilakukan oleh Shalahuddin,  Palestina terus berada di bawah naungan Islam sampai pada masa dinasti terakhir, yaitu Turki Usmani.

Palestina pada Masa Modern

Sekitar awal abad ke-20 M, terjadi Perang Dunia I. Turki Usmani menjadi salah satu negara yang ikut dalam perang tersebut. Pada perang tersebut, Turki Usmani, Jerman, Austria, Hungaria, dan Bulgaria mengalami kekalahan.

Pasca perang, karena kekalahan Turki Usmani, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan mandat kepada Inggris untuk mengambil kendali atas Palestina.

Akhir abad ke-19 M, seorang tokoh Yahudi bernama Theodore Herzl menulis artikel berjudul Der Judanstaat (Negara Yahudi). Tepatnya pada tahun 1897 M, Herzl menggelar Kongres Zionis I untuk membahas mengenai perlunya mendirikan negara Yahudi di Palestina.

Untuk merealisasikan cita-cita Zionis tersebut, mereka kemudian mendekati Inggris serta melakukan kesepakatan. Pada 1917 M, Inggris menyatakan bersedia membantu cita-cita Yahudi tersebut. Pernyatan tersebut dikenal dengan Deklarasi Belfour.

Setelah deklarasi tersebut, bangsa Yahudi secara masif datang ke Palestina. Berbagai bentrok sering terjadi antara bangsa Yahudi dan bangsa Arab-Palestina. Menindaklanjuti hal itu, PBB berusaha memberikan solusi atas permasalahan tersebut, namun seringkali mengalami kegagalan.

Tahun 1948 M, bangsa Yahudi pendatang tersebut mendeklarasikan berdirinya negara Israel. Hal tersebut tentunya mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak, khususnya negara-negara Arab.

Setelah mendeklarasikan berdirinya negara Israel, mereka terus melakukan perluasan wilayah hingga menduduki sebagian besar tanah Palestina. Konflik wilayah serta kesemena-menaan yang dilakukan Israel atas warga Palestina bahkan masih berlangsung hingga saat ini.

 

 

This is HiBoo, Ciao!***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Beberapa Kutipan dari Buku The Book of Overthinking: Cemas Itu Takhayul!

Buku The Book of Overthinking: Benarkah Berpikir Berlebihan Memiliki Dampak Pada Fisik?

Quotes Dalam Buku Sang Alkemis Karya Paulo Coelho, Banyak Nasihat Tentang Mengejar Mimpi!

Sir Walter Raleigh: Dari Kesayangan Ratu Hingga Berakhir di Meja Eksekusi

99 Cahaya di Langit Eropa: Selalu Ada Rahasia Dibalik Pertemuan dengan Sebuah Buku